Banyak perpustakaan yang kini bertranformasi tidak hanya sebagai tempat membaca buku saja, tapi menjadi media literasi yang nyaman dan menarik banyak orang untuk mengunjunginya. Ide-ide cemerlang dari pengelola perpustakaan yang membuat perpustakaan menjadi salah satu tempat favorit untuk dikunjungi warga patut diacungi jempol, seperti halnya pengelola perpustakaan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi yang selalu berbenah dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat wisata literasi untuk semua kalangan.
Apa itu Wisata Literasi?
Dunia literasi adalah sesuatu yang sangat luas. Ada banyak macam jenis-jenis literasi yang bisa kita pahami dan geluti di dalamnya. Di antara sekian macam literasi, baca tulis adalah literasi dasar yang sebaiknya terus kita tekuni.
Untuk dapat menekuni dunia literasi dengan menyenangkan, maka di akhir-akhir ini hadirlah prase atau istilah Wisata Literasi. Sebenarnya apa makna dari Wisata Literasi ini? Wisata literasi adalah sebuah kegiatan yang menggabungkan unsur wisata dan literasi. Tujuan dari wisata literasi adalah untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan cara dan media yang menyenangkan seperti halnya suasana wisata.
Banyak contoh wisata literasi yang bisa kita lakukan seperti berkunjung ke toko buku, mengikuti workshop literasi, dan juga mengunjungi perpustakaan. Untuk poin terakhir ini yang akan kita bahas di tulisan ini berdasarkan pengalaman mengunjungi perpustakaan Kabupaten Sukabumi di komplek Gelanggang Cisaat.
Perpustakaan Sebagai Tempat Wisata Literasi
Salah satu hobi yang mulai ditekuni ketika masa SMA adalah berkunjung ke perpustakaan. Alhamdulillah beberapa teman punya hobi yang sama sehingga kita sering bersama-sama berangkat ke perpustakaan juga.
Bahkan salah satu ekstrakurikuler yang diikuti ketika SMA adalah club perpustakaan. Masih ingat dulu nama ekstrakurikulernya adalah HP-3, singkatan dari Himpunan Pelajar Pecinta Perpustakaan.
Kini setelah menjadi orang tua sepertinya menjadi keharusan untuk mengenalkan juga perpustakaan kepada anak-anak agar mereka mulai mengenal dunia literasi sedini mungkin. Maka ketika ada program kelas di Perpustakaan Kabupetan Sukabumi untuk anak-anak yang diberi nama Tandem Baper (Tinggalkan Android dalam 4 Jam Bareng Perpustakaan) inisiatiflah untuk ditawarkan ke anak-anak di rumah dan ternyata mereka juga sangat tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang ditawarkan di program ini.
Ketika datang mendaftar Tandem Baper untuk anak-anak ke perpustakaan, ternyata perpustakaan benar-benar banyak mengalami perubahan. Perubahan yang menarik perhatian ini terlihat dari desain interior yang tidak membosankan, kelas-kelas perpustakaan yang beragam, sampai ada kafe juga di dalamnya.
Desain Interior Perpustakaan yang Instagramable
Masyarakat yang hobi mendokumentasikan setiap kegiatan saat ini sepertinya dipahami oleh tim pengelola Perpusda Kabupaten Sukabumi dan tim dari perpus ini kemudian mendesain setiap sudut perpustakaan menjadi lebih menarik selain untuk membaca juga untuk berswafoto.
Desain interior perpustakaan daerah Kabupaten Sukabumi sudah mulai terlihat sangat instagramable mulai bagian berandanya. Di sana ada kayu berbentuk bulat yang bawahnya disediakan bantalan empuk untuk duduk atau bersandar. Sempat bertanya kepada petugas di sana, apakah itu hanya sebatas ornamen hiasan atau bisa diduduki, ternyata bisa dong dan sangat bagus untuk spot foto karena bagian atasnya sudah ada penerangan dari lampu yang membuat hasil foto jadi lebih baik.
Naik ke lantai 2, desain interior di sana lebih menarik lagi. Setiap sudutnya mempunyai vibe yang berbeda, jadi kita sebagai pengunjung bisa duduk di tempat yang nyaman dengan suasana dekor yang sesuai dengan kenyamanan kita juga.
Program-program Menarik di Perpustakaan
Di tengah daya baca masyarakat kita yang masih rendah, memang perlu pemantik yang kreatif agar warga mau melek literasi yang salah satunya dengan mengunjungi perpustakan. Ini pula sepertinya yang menjadi bahan pertimbangan Diarpus Kabupaten Sukabumi menyiapkan banyak program menarik untuk berbagai lapisan masyarakat.
Selain Tandem Baper untuk anak-anak, dulu pernah juga ada kelas belajar blog di perpustakaan Kabupaten Sukabumi ini dan alhamdulillah merasa senang juga pernah juga menjadi salah satu bagian dari peserta kelas blog yang diadakan waktu tahun 2020 dan 2021.
Beberapa program lainnya di Perpustakaan Kabupaten Sukabumi Antara lain:
- Kopi Baper, singkatan dari Kolaborasi Pintar bareng Perpustakaan yang membahas banyak isu kekinian di mana Perpustakaan Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan banyak pihak untuk membahas materi yang bersinggungan
- Kelas menulis fiksi bekerjasama dengan Penerbit Gramedia dengan menghadirkan salah satu penulisnya, Rintas
- Kelas Bahasa, mulai Kelas Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, sampai Bahasa Mandarin pun ada
Ada Cafe di Perpustakaan!
Yang terbaru di Perpustakaan Kabupaten Sukabumi adalah adanya cafe dengan nama Ngejat Cafe. Lokasinya ada di lantai 2.
Cafe ini menyediakan kopi tubruk yang sangat otentik dengan barista berpengalaman. Yang menarik harganya cukup aman di kantong, lho.
Jadi di Ngejat Cafe ini kita bisa menikmati hangatnya kopi sambil menikmati bacaan favorit kita. Suasananya juga sangat mendukung karena semi outdoor, jadi ditunjang juga dengan pemandangan alam yang hijau di sekitar perpustakaan.
Wisata Literasi: Melek Baca dengan Cara Menyenangkan
Informasi tentang rendahnya daya literasi di negeri kita bukan menjadi rahasia lagi, tetapi tentu saja ini bukan untuk kita biarkan saja atau hanya menjadi bahan keluhan tanpa ada alternatif solusi. Better kita bergerak semampu kita untuk dapat mengubah sedikit demi sedikit dan bertahap agar literasi kita terus berkembang menjadi lebih baik.
Jika belum memiliki gerakan literasi dari kita, maka bisa juga kita berperan aktif dengan program-program literasi yang ada di sekililing kita. Salah satu contohnya seperti program-program menarik dari perpustakaan dengan banyaknya kelas yang disediakan yang dikemas dengan atraktif untuk menarik perhatian masyarakat datang dan menikmati momen yang sadar tanpa sadar sudah berwisata literasi dan pada akhirnya bisa menghadirkan lingkungan dan budaya membaca yang lebih baik.
Mudah-mudahan semakin banyak lagi gebrakan-gebrakan untuk membuat dunia literasi semakin menyenangkan dan menarik perhatian masyarakat untuk terjun di dunia literasi dan pada akhirnya menikmati dunia menulis dan membaca dengan menyenangkan.
Dulu ya mas, papa membiasakan kami suka membaca sejak bayi mungkin. Dimulai dari bacain ceritain. Trus beliin buku cerita bergambar yg memang menarik kalo lihat gambarnya. JD anak2 langsung tertarik utk dibacain. Lama2 setelah bisa baca, malah diizinin utk beli buku apapun . Pokoknya asalkan buku, papa ga pelit kluarin uang. Coba kalo mainan, ditanya detil duluuuu 🤣
BalasHapusMakanya tempat fav ku dari dulu adalah perpustakaan. Kalo ga ketemu fanny di kantin, pasti ada di library, zaman sekolah 😅
Ditambah pula library zaman skr udh cakeeeep banget. Sampe ada kafe di dalamnya. Tempat jauuh LBH nyaman, lebih estetik 👍👍👍.
Tinggal bikin generasi mudanya utk suka membaca aja.
Penasaran sama kelas bahasannya. Itu semacam kursus gitu ya apa pembelajaran program perpus macam tandem baper ini?
BalasHapusJika kursus gitu bayar dan waktunya ditentukan dong ya?
anak saya juga kecanduan gadget. Saya bisa lega anak lepas gadget ketika anak masuk pondok. Hehehe
Ke perpustakaan memang jadi langkah menyenangkan buat meningkatkan literasi. Apalagi di jaman now udah banyak perpus yang menarik perhatian, nyaman, dan instagramable pula. Sehingga bisa sekalian jadi wisata edukasi
BalasHapusSampai saat ini perpustakaan adalah tempat favorit saya. Sampai saat ini saya pun masih menjaid anggota perpustakaan. Apalagi searang perpustakaan semakin lengkap dan nyaman. dirancang sangat instanable. Tidak hanya untuk mencari buku dan membaca. Untuk mengerjakan pekerjaan juga mantap banget. Saya makin happy saat tinggal di Jakarta dan banyak perpustakaan keren yang bisa saya datangi.
BalasHapusSejak SMP, aku tuh suka berkunjung ke perpustakaan. Standartlah ya perpustakaan sekolah. Terus aku mulai tinggal di pesantren. Di pesantren tuh emang ada sih perpustakaan. Cuma, aku tidak begitu suka berlama-lama di sana. Nggak nyaman.
BalasHapusBeda cerita sih kalau ada wisata literasi ke perpustakaan. Pasti, secara desain ruangannya akan dibuat lebih estetik gitu.
Dan yang pasti kita akan lebih betah nongkrong di perpustakaan.
keren banget transformasi Perpustakaan Kabupaten Sukabumi jadi wisata literasi! Desain interiornya instagramable, ada kafenya, dan programnya beragam, dari Tandem Baper buat anak-anak sampai kelas menulis. Ini bukti nyata perpustakaan bisa jadi tempat yang asyik dan bikin melek literasi.
BalasHapusSeneng banget ada program Tandem Baper ini. Penciptanya keren. Layak diapresiasi. Di tengah serbuan gadget yang melimpah dan rata2 org tua yg super sibuk krj sehingga tak sanggup mengawasi anaknya, masih ada yang tergerak bikin layanan spt ini.
BalasHapusEmg sudah selayaknya perpustakaan bkn menjadi benda mati. Tp bs dihidupkan kembali dgn program2 spt ini dan bs mendatangkan khalayak ramai. Jgn sampe perpustakaan kyk museum horor. Yang hantu aja blm tentu mau berdiam di situ. Hehe.
Aku juga suka ke perpustakaan waktu sekolah. Bedanya aku nggak punya teman yang suka baca buku apalagi ke perpustakaan. Makanya aku sering dianggap aneh karena lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan daripada di kantin. Ehh tapi kok kenal sama banyak Blogger justru kita semua punya hobi yang sama dan aku nggak aneh sama sekali dong, haha. Seruuu banget bahkan ada club perpustakaan segala ya.
BalasHapusPerpustakaan sekarang juga makin rapi dan Instagramable banget ya. Jadi bikin semangat buat baca. Termasuk perpustakaan di Sukabumi yang terus berbenah ya.
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi ini banyak kegiatan dan program seru yaa.. Aku juga kangen sama dispusip Bandung.
BalasHapusPas anak-anak masih kicik maah.. mainnya selalu ke perpus pemda Bandung seperti ini, karena wisata hemat dan yang pasti membiasakan anak-anak tertarik dengan buku.
Kalau uda terbiasa membaca, semoga menjadi bekal bagi kehidupan mereka agar gak miss information.
Perpustakaan sekarang memang jauh lebih nyaman dibandingkan dulu. Cuma sayangnya, perpustakaan yang dikelola pemerintah banyak (tidak semua) yang justru tutup pada tanggal merah dan akhir pekan. Iya sih paham mereka juga butuh libur, tapi banyak anggota masyarakat yang justru baru sempat ke perpustakaan (dan membawa anak-anak) saat libur akhir pekan dan tanggal merah.
BalasHapusKalau dikelola dengan baik seperti di Sukabumi ini, yang ingin datang membaca pun jadi senang yaaa... tempat membacanya kece, bikin pengin datang dan dataaaang lagi.
BalasHapusAda spot baru yaa sekarang di diarpus ya kang? Saya fah lama gak mampir kesana lagi. Sepertinya ada cafe sekarang. Tambah asyik aja nih main ke perpustakaan daerah. Bikin tambah betah.
BalasHapussekitar tiga tahun lalu merintis komunitas literasi dan ternyata bertahann di dunia seputar itu sangat berat hehee apalagi kalau peminatnya dikit banget jadi kayak melakukan hal yang sia2 padahal ga gitu yaaah konsepnya wkwkw. ah dasar saya aja yg gampang menyerah nih. Seru keknya yaa kalo perpusda bisa diajak kolab kayak gini
BalasHapusIkut mengaminkan Pak, semoga dunia literasi dapat disusun dengan cara yang menarik lagu sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat
BalasHapus