Teman-teman yang sedang mencari referensi film tentang psikologi yang berfokus pada managemen emosi, Inside Out 2 bisa menjadi salah satu rekomendasi film psikologi yang bisa dinikmati oleh usia remaja dampai dewasa. Kenapa Inside Out bisa menjadi salah satu pilihan film bertema psikologi? Karena menurut situs https://bioskopkeren.id film animasi Inside Out 2 ini adalah film yang bisa membawa kita belajar tentang dunia batin beserta kekomplekan emosi yang menyertainya.
Apa itu Film Psikologi?
Saat ini banyak sekali genre film yang bisa kita nikmati. Salah satu di antara tema film yang bisa kita tonton adalah film yang mengangkat tema psikologi.
Sebenarnya apa itu film bertema psikologi? Film tema psikologi adalah film yang yang memiliki fokus utama pada studi kondisi mental serta emosional karakter-karakter yang ada dalam suatu film. Pada umumnya film yang mengangkat tema psikologi mengeksplorasi berbagai sudut pandang konflik seperti konflik trauma, internal, emosi, dan kondisi psikologis lainnya.
Sub genre film yang mengangkat tema psikologis bisa disuguhkan dalam berbagai jenis film seperti drama, horor, atau bahkan thriller. Semuanya berfokus pada penekanan elemen cerita berbeda, tergantung pada sudut pandang masing-masing pembuat cerita.
Hadirnya film psikologi ini idealnya dapat memberikan insight kepada kita selaku penontonnya tentang kompleksitas pemikiran manusia dan juga memberikan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dalam menjalani hidup. Tak lupa, sejatinya menonton film bertema psikologi bisa menjadi jalan untuk kita dalam belajar lebih memahami diri sendiri dan juga orang lain.
Saat ini banyak juga film-film yang mengangkat tema psikologi ini. Untuk teman-teman, rekomendasi film psikologi yang bisa disaksikan dengan lebih santai adalah film animasi berjudul Inside Out 2 yang menceritakan karakter remaja bernama Riley yang sedang beranjak remaja dan mengalami gejolak emosi yang lumayan berdinamika.
Inside Out 2
Setelah kesuksesan Inside Out pada tahun 2015, Pixar dan Disney kembali menggarap kelanjutan film tersebut yang masih berkutat pada pembahasan emosi yang komplek, menyenangkan dan juga menyentuh hati. Film keduanya berjudul Inside Out 2 dan rilis pada tahun 2024 di seluruh bioskop di dunia.
Pengisi suara pada Inside Out 2 hampir sama dengan pengisi suara pada film perdananya. Tapi yang berbeda adalah sosok utama dalam penggarapan film animasi dari Pixar ini. Jika Inside Out disutradarai oleh Pete Docter, Inside Out 2 berbeda, film ini digarap oleh Kelsey Mann.
Sinopsis Film Animasi Pixar Inside Out 2
Inside Out 2 berfokus pada karakter Riley dengan segala dinamika emosinya di usia remaja. Di usianya yang ke-13 emosi Riley ditampilkan lebih komplek dibandingkan dengan Inside Out pertama. Pada Inside Out 2 ada 4 emosi baru yang ditampilkan yaitu Envy, Anxiety, Ennui, dan Embarrassment.
Jika kita sudah menonton Inside Out pertama pastinya sudah hafal dengan 5 emosi di film ini yaitu Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgus. Pantaslah Inside Out 2 disebut lebih komplek dan kurang cocok untuk anak di bawah 6 tahun karena memang dinamika dari 9 emosi masa remaja dibahas dengan gamblang dan baru cocok ditonton untuk anak menjelang usia remaja.
Inside Out 2 Sebagai Salah Satu Rekomendasi Film Psikologi yang Mengeksplorasi Emosi
Jika teman-teman penyuka film yang mengangkat tema psikologi dengan berfokus pada dinamika emosi di usia remaja, maka Inside Out 2 ini bisa menjadi salah satu rekomendasi film psikologi yang bisa dinikmati oleh anak menjelang usia remaja dan dewasa. Pembahasan emosi pada usia remaja di Inside Out 2 ini dibawakan dengan cara yang unik dan lebih berdinamika dibandingkan dengan Inside Out perdananya.
Jika pada Inside Out pertama sosok Riley digambarkan masih anak-anak dan emosi yang ditampilkan adalah emosi yang menyentuh, maka pada Inside Out 2 ini memang lebih komplek karena karakter Riley adalah karakter anak usia 13 tahun, usia pubertas yang akan menginjak remaja.
Sisi psikologi dalam Inside Out 2 digambarkan dalam interaksi emosi yang dimiliki oleh Riley remaja. Interaksi antar emosi Riley ini adalah bagian penting yang nantinya akan membentuk jati diri pada karakter Riley.
Dengan kompleknya emosi Riley di usia remaja ini maka banyak yang sepakat kalau film animasi ini kurang cocok ditonton oleh anak di bawah usia 6 tahun. Untuk anak-anak yang menjelang remaja pun jika akan menonton film ini sebaiknya didampingi oleh orang tua agar dapat memahami alur dari film Inside Out 2.
Dari sudut pandang psikologi lainnya, film Inside Out 2 ini bisa menjadi pembelajaran untuk refleksi diri dalam memahami emosi kita. Namun tak melulu serius, dalam Inside Out 2 ini juga ada unsur komedi agar kita bisa menikmatinya dengan lebih santai.
Setiap gambaran emosi dalam Inside Out 2 semakin terasa dengan pengisi suara yang sangat terasa mendalami setiap karakternya. Seperti Inside Out pertama, dalam sekuelnya ini kembali hadir emosi Joy, Sadness, dan Angger yang berturut-turut diperankan oleh Amy Poehler sebagai Joy, Phyllis Smith sebagai Sadness, dan Lewis Black sebagai Anger, di mana ketiganya mempunyai kualitas yang bagus seperti halnya pada Inside Out pertama.
Dalam Inside Out 2 ini salah satu yang menarik perhatian adalah karakter Anxiety di mana karakter ini diperankan oleh Maya Hawke. Emosi Anxiety terasa sangat pas ditampilkan oleh Hawke di mana suaranya sangat mewakili kecemasan yang sesungguhnya.
Simpulan
Sudah banyak yang tahu kalau animasi buatan Pixar memang selalu memiliki sisi unik dan kelebihan yang luar biasa dalam hal visualisasi maupun ide ceritanya. Salah satu di antara sekian produksi film-film berkualitas dari Pixar ini adalah Inside Out 2 yang bertema psikologi dengan fokus bahasan ppada dinamika emosi usia remaja.
Untuk teman-teman penyuka film dengan tema psikologi, Inside Out 2 adalah rekomendasi film psikologi yang bisa dinikmati untuk ditonton dari mulai usia remaja sampai dewasa. Menonton Inside Out 2 ini akan membawa kita pada pengalaman menikmati film tentang berbagai gambaran emosi dengan visualisasi yang memanjakan mata dan perpaduan musik beserta scoring yang pas di setiap momen atau scene-nya.
Posting Komentar