Ketika melihat-lihat galeri di HP untuk membersihkan beberapa file gambar dan video, tiba-tiba melihat ada beberapa foto mie ayam di sana. Saya ingat itu adalah foto yang diambil si Sulung ketika ketika berdua makan mie ayam sepulang sekolah dia.
Si Sulung memang lumayan suka hobi memotret, jadi lumayan sering meminjam HP untuk digunakan kameranya memotret objek-objek yang menarik perhatiannya. Biasanya dia paling sering memotret tema alam. Tapi ternyata ada beberapa di luar tema alam kesukaannya, yang salah satu objeknya adalah makanan.
Di tulisan ini kita tidak akan membahas tentang sisi fotografi, tetapi objek yang difoto si Sulung, which is mie ayam. Tentang kenangan yang kami lalui dalam semangkok mie ayam di Sukabumi.
Momen Terindah Saat Mengantar dan Menjemput Sekolah Anak, Terus Mampir Beli Mie Ayam
Salah satu hal yang disyukuri saat ini sebagai sosok orang tua adalah bisa mengantar dan menjemput anak sekolah setiap hari. Ini adalah momen bahagia saat bisa mengantarkan anak memulai harinya di pagi hari berangkat sekolah dan menjemputnya setelah mereka belajar mulai dari anak pertama sampai adik-adiknya.
Ketika sekarang si Sulung masuk sekolah tingkat SMP sambil mondok di pesantren, kenangan-kenangan saat mengantar dan menjemput sekolahnya waktu SD terkadang teringat dan membuat kita tersenyum simpul, termasuk saat melihat foto hasil jepretan semangkok mie ayam si Sulung yang ia foto ketika kita pulang sekolah dan mampir di salah satu tukang mie ayam langganan kita.
Jadi saat menjemput anak di sekolah biasanya ada saja obrolan-obrolan ringan sampai mendalam sepanjang perjalanan. Di sinilah letak kebahagiaan kita sebagai orang tua. Mendengarkan segala cerita anak yang beragam tentang sekolahnya, gurunya, teman-temannya, dan atau apapun. That's priceless.
Sering juga kita ngobrol sambil makan sehabis pulang sekolah karena memang ketika menjemputnya salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan ke si Sulung adalah "lapar gak?". Jadilah kita sering berburu kuliner tipis-tipis di sekitar sekolah. Kadang cuma beli smoothie, mampir ke rumah makan nasi padang, dan atau beli mie ayam kesukaan kita.
Mie ayam adalah salah satu list makanan yang lumayan sering kita beli saat perjalanan pulang sekolah si Sulung. Tempatnya tidak jauh dari sekolah tempat si Sulung belajar, harganya terjangkau, dan rasanya masuk di kita.
Semangkuk Mie Ayam, Sejuta Kenangan
Bersyukur sekali di Indonesia ada kuliner yang disebut mie ayam. Namanya sangat familiar di banyak kalangan masyarakat dan rasanya banyak yang cocok dengan lidah orang Indonesia.
Mie ayam banyak hadir dalam berbagai level dari mulai abang-abang yang berjualan di gerobak sampai level restoran pun tersedia sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmatinya sesuai dengan kapasitasnya.
Saya sendiri termasuk penyuka mie ayam dan bersyukur sekali mie ayam di Sukabumi lumayan banyak pilihan untuk kita nikmati. Kesukaan dengan mie ayam ini ternyata menurun juga pada si Sulung, jadinya tambah senang karena mempunyai partner untuk sama-sama menikmati mie ayam bareng-bareng.
Kebersamaan sambil menikmati semangkuk mie ayam tidak hanya sebatas menikmati rasanya yang aduhai, tapi ada yang lebih berharga juga yaitu obrolan-obrolan yang menemaninya. Ini adalah momen mahal saat berdua dengan anak laki-laki dan dia dengan bebasnya memenuhi hak dia untuk berkomunikasi dengan sosok orang tua.
Jadilah perpaduan yang luar biasa saat menikmati gurihnya potongan ayam dalam mie yang lembut dan sayur sawi yang segar dibalut dengan obrolan hangat anak orang tua. Ini adalah salah satu waktu yang disyukuri pada Allah ketika diberi momen indah ini.
Ragam Pilihan Mie Ayam di Sukabumi
Mie ayam adalah makanan yang sering kita jumpai di banyak kota di Indonesia, termasuk di Sukabumi. Banyak hadirnya penjual mie ayam berbanding lurus dengan masyarakat yang banyak menyukainya.
Mie ayam langganan kita kalau sepulang menjemput si Sulung dari sekolahnya adalah mie ayam yang dijual abang-abang di gerobak. Tapi ia tidak berkeliling, hanya menetap di samping musola dekat SD tempat si Sulung sekolah.
Yang paling kita suka adalah gurihnya racikan potongan ayam yang dijadikan topping di atas mie. Ada aroma rempah tapi tidak terlalu menyengat, di mana kita suka tipe bumbu seperti ini. Mie-nya juga lembut dan bertambah segar dengan tambahan sayur sawi.
Masih banyak pilihan mie ayam Sukabumi sebenarnya. Beberapa yang pernah kita coba seperti mie ayam di rumah makan Mie SP atau juga di Handari. Di dua tempat ini pilihan menu ayamnya lumayan banyak.
Ada juga Mie Ayam Coet di Cisaat. Mie ayam di sini unik dari segi penyajiannya karena menggunakan coet atau cobek yang terbuat dari tanah liat. Jadinya mei yang disajikan lumayan awet panasnya dan rasanya jadi unik karena efek cobek tanah liat sebagai tempat penyajiannya.
Kalau mau variasi, di Sukabumi ada yang unik juga, yaitu mie puyuh. Mie ini disajikan dengan topping daging burung puyuh utuh sehingga menghasilkan rasa yang unik dan enak. Mie puyuh ini tersedia di rumah makan Mie Puyuh Abah ODIK di jalan Sriwidari, Bhayangkara, Sukabumi.
Mie Ayam Sukabumi dan Kenangannya
Setiap kita pasti memiliki kenangan yang tertaut dengan satu peristiwa atau satu benda, termasuk dengan makanan. Bagi saya sendiri di antara sekian banyak kenangan indah itu ada yang berhubungan dengan nikmatnya mie ayam.
Semangkuk mie ayam telah menemani banyak hari dengan si Sulung ketika ngobrol santai selepas sekolah sebelum pulang ke rumah. Obrolan antar laki-laki, antar ayah dan anak sulungnya.
Kini si Sulung sudah menginjak bangku SMP dan tinggal di pesantren. Ada kerinduan untuk kembali menikmati ragam mie ayam Sukabumi bersama dan juga makanan-makanan lainnya. Tapi tidak apa-apa kita berpisah sementara demi proses belajar yang menjadi kewajiban kita dan insyaAllah jika ada waktu untuk kepulangan ke rumah, kita akan merenda kembali kenangan-kenangan indah itu.
Posting Komentar